
Wujudkan Cita-cita Rizky Menjadi Ulama dan Imam Masjidil Haram
Wujudkan Cita-cita Rizky Menjadi Ulama dan Imam Masjidil Haram
Jadi ulama dan Imam Masjidilharam. Itulah cita-cita M. Rizky Ramadhan (11 tahun). “Supaya bisa shalat setiap hari di Masjidilharam dan supaya orang tua bisa ikut pergi ke sana termasuk haji,” ujar siswa kelas 5 SD di Rumah Tahfizh Terpadu “Imam Muslim” Bekasi, Jawa Barat, tersebut.
Salah satu cara untuk mewujudkannya, ia pun benar-benar serius dalam menghafal Al-Qur’an. Karena tahfidzul qur’an merupakan salah satu modal yang harus dipenuhi bila ingin menjadi ulama dan memimpin shalat di kiblat umat Islam sedunia tersebut.
(Rizky, 11 tahun)
Secara akademik, prestasi belajar Rizky juga tergolong bagus. Rata-rata rapor dia saat duduk di kelas 4 semester 2 mencapai angka 8,5.
Selain itu, ia juga Juara 1 Tahfidz al-Qur’an Tingkat RW 10 Kel. Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi, Tingkat Usia 7-9 Tahun (2018); Juara 1 Tahfidz al-Qur’an Tingkat RW 10 Kel. Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi, Tingkat Usia 7-9 Tahun (2019) dan Juara 2 Azan Tingkat RW 10 Kel. Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi, Tingkat SD (2019). Ia juga lulus sertifikasi Juz 30 dari TK Khoiru Ummah 25 Bekasi (2016).
Saat ini hafal 2 juz Al-Qur’an, yaitu 29 dan 30 serta hafal beberapa hadits pendek dari kitab Arba’in Nawawiyah. Sekarang sedang fokus menghafal juz 28.
Kedua orang tuanya, Toni Juarani (39 tahun) dan Muthia Noviyanti (32 tahun) sangat mendukung cita-cita buah hatinya tersebut. Apa lagi Rizky tampak betah dan berkembang di sekolah di rumah tahfizh tersebut. Namun mereka khawatir Rizky tak dapat meneruskan sekolah lantaran krisis ekonomi yang melanda keluarga sejak pandemi Covid-19 menyapa.
“Kondisi ekonomi kurang memungkinkan. (Padahal) saya berharap dapat menyekolahkan Rizky sampai SMA di pesantren,” ujar Toni.
Selama ini membiayai sekolah Rizky dari penghasilan bekerja sebagai wirausaha di bidang jasa servis pompa air dan berjualan obat-obatan herbal (dropshipping). Namun karena pandemi, pendapatan saat ini menurun.
“Alhasil, biaya untuk pendidikan anak tidak terbayarkan dan menunggak. Cara menyiasatinya saat ini adalah dengan meminta keringanan pembayaran kepada sekolah. Bahkan, di sisi lain, biaya tempat tinggal (kontrakkan) terkadang menunggak,” ungkap Toni.
Untuk mengurangi beban keluarga Rizky, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin berdonasi melalui program Indonesia Belajar (IB) untuk membantu biaya pendidikannya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan para donatur dengan curahan rahmat berlipat ganda. Aamiin.[]
Biaya yang Diperlukan:
Rp.24.600.000
Mitra Lapangan:
Ali Jabbar
#BWA #IB #IndonesiaBelajar