Untuk Memutus Rantai Kemiskinan, Ilyas Melanjutkan Pendidikan

Meski berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, Ilyas Batubara (21 tahun) nekad merantau ke Jakarta untuk menuntut ilmu. Alumnus SMAN 1 Rantau Prapat, Barombang, Sumatera Utara tinggal di sebuah pesantren di Bekasi.

Ilyas mendaftar dan diterima kuliah di Jurusan Ekonomi Syariah di STAI PTDI Jakarta Timur. Anak ke-3 dari tujuh bersaudara tersebut berharap setamat kuliah dapat berwirausaha atau pun pekerjaan yang lebih baik dari kakak maupun kedua orang tuanya sehingga bisa memutus rantai kemiskinan.

Maklumlah, ibunya, Siti Salbiah (45 tahun), hanya bekerja sebagai pengasuh rumah tangga. Sedangkan ayahnya, Bahrum Batubara (50 tahun), hanya sebagai buruh bangunan yang pendapatannya Rp1,5 juta/bulan.

Dengan penghasilan yang sangat minim tersebut kedua orang tua Ilyas tidak mampu untuk memenuhi biaya kuliah Ilyas. Pasalnya, penghasilan itu hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti makan sehari-hari dan membayar sewa kontrakan serta membayar sekolah 3 adiknya Ilyas.

Ilyas pun sudah mencoba bekerja serabutan namun hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Kedua kakaknya, juga tidak bisa berbuat banyak karena penghasilannya sebagai pekerja serabutan bisa untuk mempertahankan hidupnya masing-masing saja sudah bagus. Walhasil, pembayaran biaya kuliah mahasiswa semester tiga tersebut menunggak.

Saat ini Ilyas tengah kebingungan untuk menutupi tunggakan biaya kuliahnya.

Untuk mengurangi beban keluarga Ilyas, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin berdonasi melalui program Indonesia Belajar (IB). Sehingga, Ilyas bisa meneruskan kuliah untuk menggapai cita-citanya dan kita semua mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]

Donasi yang dibutuhkan

Rp. 9.750.000,- (Untuk biaya kuliah 6 semester)

Partner Lapang

Rifa'i

Para Donatur