
Saat Sulit Nafkah Karena Ditinggal Ayah, Asrori Nekat Masuk Kuliah
Berbekal ilmu keIslaman yang didapatnya dalam pengajian rutin yang diikutinya sejak kecil, Muhammad Asrori (21 tahun) pun menjadi pendidik dengan membina dan mengajar ngaji anak-anak di sekitar rumahnya di Jalan Masjid Al Barkah Kampung Tipar Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Asrori tidak pernah menentukan tarif kepada anak-anak didiknya, karena ia tahu orang tua mereka banyak yang tidak mampu. Sehingga bila menentukan tarif kuatir malah membuat mereka tidak mengaji lagi.
(Asrori Sedang Mengerjakan Soal Bahasa Arab)
Putra pasangan Anis Fuad (almarhum) dan Fatimah (55 tahun) menyadari bahwa pendidikan agama Islam itu sangatlah penting dalam membentuk karakter anak. “Sebagai guru, saya pun prihatin dengan kondisi pendidikan saat ini,” ungkap mahasiswa tingkat satu Jurusan Manajemen Pendidikan Islam STAI Az Ziyadah Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ia berharap selama menimba ilmu di perguruan tinggi dapat banyak yang dipelajari dan didalami. “Sehingga setelah lulus kuliah, saya dapat lebih banyak berkontribusi dalam dunia pendidikan agama Islam dan pendidikan agama Islam menjadi pendidikan yang difavoritkan,” harapnya.
Karena pentingnya kualitas guru dalam mendidik, ia pun mengaku nekat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pasalnya, di saat kondisi ekonomi sulit karena sang ayah belum lama berpulang, di tahun 2016 Asori malah mendaftar ke perguruan tinggi. Semua tabungannya ludes untuk biaya pendaftaran. Dan penghasilan ibunda yang bekerja serabutan hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari. Walhasil iuran kuliah pun hingga kini belum pernah dibayar.
Untuk mengurangi beban keluarga Asrori, melalui program Indonesia Belajar (IB), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin berdonasi. Sehingga ia dapat melanjutkan kuliah untuk menggapai cita-citanya dan kita semua mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Apalagi sekarang bulan Ramadhan, saat amalan sunah diganjar sebesar pahala amalan wajib. Jangan sampai kita sia-siakan.[]
Donasi yang Diperlukan:
Rp Rp 3.600.000 (biaya iuran kuliah semester satu dan dua)
Mitra Lapang:
Weli Kurniawan