
Rizaldi, Anak Yatim yang Nyaris Putus Sekolah Bertekad Jadi Polisi
BWA-IB. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara Muhammad Rizaldi (16 tahun) menyadari dirinya bakal jadi tulang punggung keluarga. Maka, setamat SMK nanti ia bertekad menjadi polisi; bangku kuliah tidak dipikirkannya lagi. Apalagi almarhum ayahanda Syarifuddin sempat berpesan agar dirinya menjadi polisi.
“Ayah saya menginginkan saya kelak dapat menjadi seorang polisi, itu membuat saya bertekun agar cita-cita tersebut dapat saya gapai,” ujarnya mengenang sang ayah yang berpulang dua tahun silam lantaran terkena diabetes.
Saat ini, Rizaldi sudah duduk di kelas 12 SMK YP Daarul Mukminin Jurusan Administrasi Perkantoran, Jatinegara, Jakarta Timur. Sejak ayahanda berpulang, ibunda Nuraini (35 tahun) mencari-cari pekerjaan yang bisa dilakukan. “Agar dapat menafkahi saya dan adik-adik saya,” ujar warga Jalan MT Haryono Kampung Dalam RT 05/01 Cawang, Keramat Jati, Jakarta Timur.
Karena penghasilan sang ibu ----mulai dari penjaga toko, mencuci, merawat jompo, dll--- tidak menentu, Rizaldi pun nyaris putus sekolah, tetapi ia tetap bertekad meneruskannya hingga tamat, apalagi sekarang sudah duduk di kelas 12, artinya kan tahun depan sudah tamat dan bisa daftar polisi.
“Yang membuat saya tetap semangat ialah karena saya tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan dan saya selalu berdoa agar Allah SWT tetap menjaga kesehatan ibu saya serta adik-adik saya sehingga ibu tetap dapat mencari nafkah untuk kami dan saya yakin Allah SWT pasti menolong hambanya yang sabar dan juga dapat mengangkat kehidupan keluarga saya lebih baik,” ungkapnya.
Untuk mengurangi beban keluarga Rizaldi, melalui program Indonesia Belajar (IB), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin berdonasi. Sehingga ia dapat menamatkan sekolah untuk menggapai cita-citanya dan kita semua mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]
Donasi yang Diperlukan:
Rp. 3.220.000,- (SPP Rp 200 ribu X 12 bulan; OSIS setahun Rp 100 ribu; pesantren kilat Rp 30 ribu; LKS Rp 120 ribu; administrasi awal tahun Rp 150 ribu dan akomodasi.)
Mitra Lapang:
Weli Kurniawan