
Kecerdasan dan Jiwa Kepemimpinan Edwin terlihat Sejak SMP
Meski terlahir dari keluarga yang kurang mampu, tapi prestasi belajar dan keaktifan berorganisasi mahasiswa di salah satu kampus di Kebayoran Baru Jakarta Edwin Setiadi (22 tahun) tidak kalah dengan mereka yang berkecukupan.
Melalui program Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Al Irsyad, ia dapat beasiswa penuh untuk bersekolah di SMP dan SMA di Pondok Pesantren Al Irsyad, Serang, Banten. Sejak hari-hari pertama bersekolah sikap kepemimpin dan kecerdasan warga RT 01/04 Kampung Pengarengan Desa Pejaten Kecamatan Kramatwatu, Serang, Banten tersebut tampak menonjol.
Prestasinya dalam belajar membuat ia terpilih menjadi Ketua Asrama Pondok Pesantren SMP-SMA Al Irsyad (2007-2012). Selama bersekolah ia kerap mendapat prestasi, di antaranya menjadi juara satu lulusan terbaik SMP Al Irsyad, juara 1 lomba organisasi teladan tingkat Kabupaten Serang, juara 2 lomba organisasi teladan tingkat Provinsi Banten, juara 3 lomba pidato tingkat Kabupaten Serang, Juara 2 lomba baca puisi se-Jabodetabek.
Setamat SMA, ia pun lulus tes beasiswa korporat untuk kuliah di Sastra Arab di salah satu kampus di Kebayoran Baru tersebut. Sehingga gratis kuliah selama satu semester. Sedangkan semester berikutnya, cukup dibayar dengan nilai indeks prestasi kuliah (IPK) minimal 3,25. Begitu seterusnya.
Di lingkungannya yang baru, ia juga sangat aktif. Di antaranya dengan mengikuti berbagai seminar dan pelatihan yang mengembangkan wawasan dan kemampuannya.
Namun, sayangnya dua semester berturut-turut IPK-nya hanya 3,20. Alias kurang 0,05 untuk memenuhi standar minimal. Maka, ia pun harus membayar kuliah semester dua dan tiga sebesar Rp 8.700.000,-
Pada semester tiga ini, ia cuti kuliah agar bisa berkonsentrasi mencari dana untuk menutupi biaya tersebut, di antaranya dengan mengajar di sebuah lembaga bimbingan belajar, berjualan es pisang ijo dan smoke beef. Tapi, itu semua hanya dapat menutupi biaya asrama yang Rp 150.000 per bulan serta biaya kehidupan sehari-hari. Tetap saja biaya kuliahnya belum dapat dilunasi.
“Melalui Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), saya memohon bantuan kaum Muslimin. Rencana kedepanya saya harus meneruskan kuliah saya dan mengejar ketertinggalan mata kuliah selama cuti. Dan berusaha sekuat tenaga agar mendapatkan IPK minimal 3,25 agar kembali dapat beasiswa,” ujar Edwin bertekad.
Melalui program Indonesia Belajar (IB), BWA mengajak kaum Muslimin mendonasikan sebagian hartanya untuk mempermudah urusan Edwin.
Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “...Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat... (HR. Muslim).[]
Donasi yang dibutuhkan:
Rp 8.700.000,- (untuk biaya kuliah semester dua dan tiga)
Partner Lapang:
Sirad Firdaus