Karena Tekun dan Sabar, Hafalan Al-Qur'an Dafa jadi Paling Banyak

Meski pada pekan awal masuk sekolah SMP IT Ibnu Umar Ciputat merasa berat untuk menghafal Al-Qur’an, namun karena ketekunan dan kesabaran akhirnya Muhammad Dafa Fadhilah (13 tahun) merasa ringan. Bahkan siswa tingkat 2 tahfidz boarding school tersebut sudah hafal tujuh juz Al-Qur’an, padahal teman-teman di kelas umumnya baru hafal enam juz.

Fadhillah

Bukan hanya hafalan, secara akademik pun Dafa, begitu biasa ia disapa, cukup menggembirakan. “Dafa termasuk anak yang paling menonjol di sekolah kami, secara akademis dia menempati ranking 4 besar, dan termasuk anak yang paling cepat menghafalnya,” tutur Oka Abu Mumtaz, pengasuh SMP IT Ibnu Umar.

Namun beberapa bulan terakhir ini, warga Jalan Beo, Ciputat Tangerang Selatan menjadi pendiam dan sering menyendiri setelah mengetahui penyakit ayahanda Suharto (45 tahun) kian parah.

Sudah setahun Suharto (45 tahun) mengidap kanker usus, sejak sakitnya semakin parah ia tidak dapat bekerja lagi. Dampaknya, bayaran bulanan Dafa menunggak hingga tujuh bulan. “Jangankan bayaran sekolah, untuk makan saja harus meminta kepada saudara-saudara,” keluh ibunda Suryani (41 tahun).

Untuk mengembalikan semangat Dafa agar tetap tekun dan sabar, Badan Wakaf Al-Qur’an melalui program Indonesia Belajar (IB) menggajak kaum Muslimin menginfakan sebagain rezekinya. Sehingga cita-cita Dafa menjadi hafidz dan guru agama Islam tercapai. Dan kita semua mendapatkan pahala yang berlimpah dari-Nya. Aamiin.[] 

Donasi yang dibutuhkan: 

Rp 8.800.000,- (untuk biaya pendidikan Dafa selama satu tahun) 

Partner Lapang: 

Adnan Syafi’i

Para Donatur