
Demi Prestasi, Siswi Akselarasi ini Rela Jualan Nasi
BWA-IB.Meskipun baru berumur 15 tahun, Mariyah Naillatil Firdausah sudah duduk di kelas 3 Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur. Karena gadis yang akrab disapa Naila tersebut mengikuti program sekolah akselerasi dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga MA.
Mariyah Naillatil Firdausah (15 tahun) sedang mengikuti pelajaran di kelas.
Program akselerasi hanya dapat diikuti oleh anak yang dianugerahi Allah SWT kecerdasan intelektual (IQ) di atas rata-rata. Sehingga jenjang SLTP seharusnya ditempuh tiga tahun, dapat diselesaikan dengan baik selama dua tahun oleh Naila. Dan belum genap dua tahun pun kini warga Dusun JawiRT 03 RW 001 Desa Candi Wates Kec Prigen Kab Pasuruan Jawa Timur, sudah duduk di kelas 3 SLTA.
Tapi ada hal yang membuat dirinya sedih, ia khawatir tidak bisa melanjutkan sekolah. Karena sampai saat ini, ayahanda Abdul Munif (46 tahun) yang mencari nafkah sebagai pengusaha sebuah warung nasi tersebut masih menyicil pinjaman untuk membayar program akselerasinya.
“Ya, ketika tes IQ-nya tinggi, Naila merajuk ingin masuk kelas akselerasi,” ungkap Abdul Munif mengenang kejadian saat Naila kelas 6 SD. Karena ingin membahagiakan anak yang selalu masuk ranking sepuluh besar ---hingga sekarang juga masuk sepuluh besar--- Abdul Munif pun membayar uang program yang Rp 25 juta tersebut dengan meminjam.
Dan penghasilan dari warung nasinya tidak cukup untuk biaya sekolah. Selain itu, hasil dagangan juga harus diputar lagi untuk modal dagang selanjutnya.
Melihat kondisi seperti itu, Naila berinisiatif berjualan nasi bungkus untuk dijual ketika ada acara bazar di lingkungan pesantren. Tanpa rasa malu atau gengsi, ketika nasi tidak habis, Naila pun berkeliling asrama menawarkan nasi bungkus dari kamar ke kamar.
“Meskipun hasilnya tidak banyak, saya bersyukur sudah bisa membantu orang tua. Saya berkeinginan jika sudah lulus nanti, saya ingin membantu dan membahagiakan orang tua”ungkap Naila tulus.
Gadis kelahiran Lumajang, 8 September 1999, juga optimis dengan pertolongan Allah SWT melalui tangan hamba-hamba-Nya yang shalih shalihah. “Saya yakin, Allah akan selalu menolong ummatnya di waktu yang tepat, tidak terlalu cepat dan juga tidak akan terlambat,” ungkapnya.
Melalui program Indonesia Belajar (IB), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), mengajak kaum Muslimin untuk membantu mengurangi beban keluarga Naila dengan membayarkan uang SPP selama satu tahun dan membayar daftar ulang kenaikan kelas. Sehingga gadis yang ingin menjadi bidan tersebut tercapai cita-citanya dan kita semua mendapat pahala dari sisi-Nya.[]
Donasi yang dibutuhkan:
Rp 12.550.000,- (SPP 12 bulan @ Rp 1.025.000,- dan uang daftar ulang naik kelas Rp 250.000,-)
Mitra Lapang:
Firda