Bagi Roya, Hafidz Qur’an Bukanlah Cita-cita Tetapi Kewajiban

Dinda Nayla Tsuroya Firdaus termasuk santriwati yang menonjol di kelas IX Boarding School Khoiru Ummah Bogor Barat. Gadis yang akrab disapa Roya tersebut telah hafal 12 juz Al-Qur’an.

“Sebetulnya menjadi hafidz Quran itu bukanlah cita cita saya. Menghafal Quran bagi saya merupakan kewajiban,” ujar Roya.

Warga Majenang Cilacap ini bercita-cita menjadi ahli tafsir dan ahli hukum. “Karena saya melihat banyak fenomena di kehidupan sekarang sudah tidak lagi mengindahkan hukum-hukum terutama hukum agama,” terang Roya.

(Dinda Nayla Tsuroya)

(Dinda Nayla Tsuroya)

Semangat Roya dalam menimba ilmu tentu saja harus diimbangi dengan kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikannya. Sayangnya, orderan Koko Suwarko (48 tahun/ayah) sebagai tukang foto pernikahan menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, diakibatkan semakin banyaknya persaingan, sehingga biaya sekolah Roya pun menunggak.

Herni April Astuti (46 tahun/ibu) mencoba memindahkan Roya ke sekolah lain, tapi pihak sekolah melarangnya dengan alasan Roya adalah pelajar menonjol di bidang akademik serta memiliki nilai juang yang tinggi. Artinya, pihak pesantren sangat menginginkan Roya tetap bertahan sampai lulus. Pihak pesantren pun hanya dapat memberikan kelonggaran waktu pembayaran.     

Dengan begitu, Roya dan keluarganya hanya bisa berdoa dan membulatkan keyakinan bahwa insya Allah tetap ada jalan untuk pembiayaan sekolah.

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) melalui program Indonesia Belajar (IB) membuka kesempatan bagi saudara/i yang mau meringankan beban keluarga Roya sehingga semangat Roya menuntut ilmu di Sekolah Khoiru Ummah tetap tersalurkan. Dan semoga kita semua mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah menolong sesama. Aamiin.[]

 

Donasi yang Diperlukan:

Rp.39.750.000

Mitra Lapangan:

Edi Humaedi

 

Para Donatur