
Alfan Khawatir Putus Sekolah, Karena Paman Di-PHK
Alfan Khawatir Putus Sekolah, Karena Paman Di-PHK
Yang dipikirkan Muhammad Alfan Khoiran Subangi (17 tahun) saat ini bagaimana bisa menyelesaikan sekolah dengan baik tanpa putus di tengah jalan, sebagai bentuk baktinya kepada ibu, almarhum ayah dan juga paman.
Ya, sejak ayahnya, yang bernama Sholihin meninggal, biaya sekolah Alfan ditanggung sang paman, Muslimin (36 tahun) sehingga kini dia bisa tetap bersekolah dan duduk di kelas XI Multimedia SMK dan Pondok Pesantren Robbi Rodliyya Semarang.
(Alfan Khawatir Putus Sekolah)
Anak pertama dari 2 bersaudara ini paham benar kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan sehingga tidak menuntut macam-macam. Ia selalu bersabar dan mengirit setiap kali ditransfer uang jajan.
Ia kerap mengalihkan keinginan jajannya itu dengan mempelajari ulang pelajaran (murajaah) dan berdoa. “Saya selalu sibukkan kegiatan sehari-hari dengan bermurajaah dan tak lupa selalu berdoa agar saya bisa sekolah sampai lulus,” ungkapnya.
Namun, saat ini warga Kampung Cikadu RT 12/RW 05 Desa Tanjungsiang, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat tersebut harap-harap cemas, pasalnya sang Paman sudah terkena PHK dari tempat kerjanya dan sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan kembali.
Jadi, sekarang bukan hanya uang jajan, biaya pendidikan dan uang makan bulanan Alfan macet. Pemuda yang bercita-cita menjadi pendakwah melalui multimedia ini kini khawatir dirinya bakal putus sekolah di tengah jalan.
Untuk mengurangi beban keluarga Alfan, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) mengajak kaum Muslimin berdonasi melalui program Indonesia Belajar (IB) untuk membantu biaya Pendidikan dan uang makan Alfan selama 1 tahun. Semoga Allah SWT membalas kebaikan para donatur dengan curahan rahmat berlipat ganda. Aamiin.[]
Donasi yang Diperlukan:
Rp.22.800.000
Mitra Lapangan:
Dadan
#BWA #IB #IndonesiaBelajar