Agar Bisa tetap Sekolah, Fauzi Bekerja jadi Petugas Kebersihan

BWA-IB. Di kala teman-temannya masih bersiap hendak berangkat sekolah, Fauzi Purna Maulana  sudah menyapu dan mengepel lantai semua ruangan di SMP Buana Jaya. Pekerjaan tersebut dilakukannya sejak ia naik kelas 3 di sekolah yang beralamat di Jalan Al-Muwahidin Taman Cimanggis Indah RT 05/04 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cilodong Kota Depok tersebut.

IB Fauzi

Saat itu, petugas kebersihan yang lama berhenti bekerja,  dengan senang hati Fauzi langsung menerima tawaran kepala sekolah untuk menggantikannya. Meski upah yang didapatnya hanya Rp 200 ribu per bulan, remaja 17 tahun menerimanya dengan gembira.

“Saya tertarik dengan perkerjaan itu karena saya benar-benar bisa menabung untuk kebutuhan-kebutuhan sekolah saya sehingga bisa mengurangi beban orang tua,” ujar warga Jalan Masjid Al-Muwahidin, Cilodong tersebut.

Fauzi sangat memahami kondisi ekonomi keluarga, makanya, setiap ada peluang mendapatkan uang halal, langsung diambilnya. Ketika kelas 2 SMP misalnya, ia langsung menerima tawaran kepala sekolah untuk mengecat ulang gedung sekolah.  Ketika baru naik kelas 3, beberapa hari sebelum ditawari menjadi petugas kebersihan, ia terima tawaran kepala sekolah untuk memindahkan genteng dari gedung lama ke gedung sekolah yang baru.

Agar dapat tetap masuk sekolah, ia dan temannya memindahkan 3000 genteng dari bakda magrib hingga pukul 3 dini hari selama dua hari berturut-turut.”Saya benar-benar merasakan kelelahan tapi demi mengurangi beban orang tua, saya tetap lakukan perkerjaan itu,” ujarnya.

Remaja yang sebentar lagi tamat SMP tersebut ingin sekali melanjutkan sekolah ke jurusan Bisnis Manajemen (Bismen) SMK Putra Bangsa Jalan Margonda Raya, Gang Kedondong, Depok, Jawa Barat.

“Setelah lulus SMK nanti, saya ingin berkerja terlebih dahulu dan menabung untuk melanjutkan kuliah. Saya ingin sekali menjadi orang yang sukses, membahagiakan kedua orang tua dan membiayai ibadah haji keduanya dengan hasil keringat saya sendiri,” ujarnya bertekad.

Namun saat ini, ia tidak mempunyai uang yang cukup untuk masuk SMK, penghasilan ayahanda Mustakim (39 tahun) yang bekerja sebagai supir pribadi panggilan juga tidak menentu.

Untuk mengurangi beban keluarga Fauzi, melalui program Indonesia Belajar (IB), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA), mengajak kaum Muslimin berdonasi sehingga ia dapat meneruskan sekolah ke SMK dan kita semua mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT karena telah membantu sesama. Aamiin.[]

Donasi yang diperlukan:

Rp 6.800.000,- (biaya pendidikan setahun pertama di SMK Putra Bangsa: form pendaftaran Rp 150 ribu; uang masuk Rp 3 juta 350 ribu; SPP 12 bulan @ 275.000= Rp 3 juta 300 ribu).

Mitra lapang:

Welly Kurniawan

Para Donatur